Jakarta | badilag.mahkamahagung.go.id

Ketua Mahkamah Agung (MA) Kerajaan Maroko, Mustafa Faress melakukan kunjungan kerja ke Mahkamah Agung RI. Mustafa yang didampingiAli Rhezouani Humas MA Maroko, tiba di bandara Soekarno-Hatta, Rabu (8/7) pukul 16.00 WIB.

Rombongan diterima Ketua Kamar Agama Dr. Amran Suadi, SH., MH., MM, Dirjen Badilag Dr. Drs. Aco Nur, S.H., M.H dan ketua PA Tangerang Dr. Ahmad Mujahidin, S.H., M.H, beserta jajarannya.

Dubes negara Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah, turut serta dalam penerimaan ini.

Amran mengucapkan terima kasih atas kunjungan ini. "Selamat datang di Indonesia, ketua MA RI sangat senang atas kunjungan ini, " ujar Amran Suadi yang mewakili ketua MA dalam penerimaan ini.

Sementara Mustafa merasa senang telah tiba di Jakarta, mengingat perjalanan dari Maroko ke Indonesia ditempuh selama 16 jam."Selama dipesawat saya sudah menanti kapan bisa sampai di Jakarta," ujarnya.

Keesokan harinya Kamis (9/10), Ketua MA Prof. Dr. Hatta Ali, S.H., M.H menerima mustofa di ruang rapat Ketua MA, Lt. 13, gedung MA.

Acara ini dihadiri para pimpinan MA, Hakim Agung , Sekretaris MA serta Dirjen Badilag . Sementara mustafa didampingi Humas Mahkamah Agung Maroko Ali Rhezouani, Duta Besar Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah, dan Diplomat Kedutaan Besar Maroko Omar el-Asli .

Hatta Ali mengungkapkan kesenangannya atas kedatangan Ketua MA negara Maroko beserta rombongan. "Saya ucapkan terima kasih atas kunjungan ini dan semoga dengan pertemuan ini bisa terjalin kerjasama dibidang Peradilan," tuturnya.

Dalam pertemuan ini Ketua MA kedua negara menjelaskan sistem Peradilan di MA Indonesia dan Maroko.

Hatta Ali mengatakan, selain Ketua MA terdapat dua orang wakil ketua MA. "Wakil ketua MA Bidang Yudisial membawahi 5 ketua kamar yang berhubungan dengan teknis perkara, yaitu ketua kamar pidana, ketua kamar pedata, ketua kamar agama, ketua kamar militer dan ketua kamar tata usaha negara. Sedangkan wakil ketua MA Bidang Non Yudisial membawahi 2 kamar, yaitu ketua kamar pembinaan dan ketua kamar pengawasan, " ia menjelaskan.

Hatta Ali juga mengungkapkan, perkara yang masuk pada tahun lalu sebanyak 18.544 perkara." Diprediksi tahun ini perkara yang masuk mengalami peningkatan menjadi 20.000 perkara pertahun, " ungkapnya.

Mahkamah Agung RI, Lanjut Hatta Ali, membawahi sekitar 900 satuan kerja di seluruh indonesia. Di 34 provinsi, dimana disetiap provinsi terdapat ketua pengadilan tingkat banding dari peradilan umum , agama , TUN dan disebagian provinsi terdapat peradilan militer.

Sementara Mustafa mengatakan, ia sangat terkesan dengan penyambutan ketua MA RI."Saya berterima kasih atas sambutan dan peneriman yang sangat baik oleh ketua MA dan jajarannya.Tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata," terang Mustafa.

Ia juga menjelaskan, MA atau peradilan di kerajaan Maroko sangat independen,tidak ada intervensi dari Sultan (Raja). "Setelah putusan keluar, putusan tersebut harus dilaksanakan oleh lembaga independen dan bukan lagi kewenangan MA kerajaan Maroko,"ujar mustafa.

Mustafa mengungkapkan, MA kerajaan maroko juga memilik 5 kamar, yaitu kamar tata usaha negara, kamar peradilan perdata agama, kamar perdagangan, kamar pidana dan kamar pengadilan umum dengan perkara yang masuk pada setiap kamar sekitar 54.000 perkara. "Sama seperti di Indonesia, setiap pengadilan di kerjaan Maroko dibantu oleh panitera, sekretaris, dan jurusita, " tuturnya.

Ketua MA Kerajaan Maroko Mustafa Faress, ketika berdialog dan memberikan kuliah umum di depan para calon hakim di Balitbang Kumdil MA, di mega mendung, Bogor

Ketua Mahkamah Agung kedua negara juga membahas finalisasi draf MoU yang berisi tentang Pertukaran dan Kerja Sama Yudisial yang akan ditandatangani di MA Kerajaan Maroko dalam waktu yang disepakati bersama.

Setelah bertukar cendera mata, Hatta Ali mengajak Mustafa untuk melihat ruang pelantikan di lantai 14 gedung MA. Rombongan Ketua MA Kerajaan Maroko juga menyempatkan sholat dzuhur berjamaah di masjid Al Mahkamah.

Kunjungan ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat

Selain mengunjungi MA, rombongan MA Kerajaan Maroko juga menyambangi Pusdiklat MA di Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat, Jum'at (13/7).

Mereka diterima kepala Balitbang Diklatkumdil Dr. Zarof Ricar, S.H., S.Sos., M.Hum. Ketua kamar Pembinaan Prof. Dr. Takdir Rahmadi,SH.,LLM dan ketua Kamar Agama Dr. Amran Suadi, SH., MH., MM turut mendampingi rombongan Ketua MA kerjaan Maroko.

Mustofa juga berkesempatan berdialog dan menjelaskan sistem Peradilan di MA Maroko kepada sekitar 520 calon hakim.

Usai mengunjungi Balitbang Diklatkumdil, rombongan ketua MA Kerajaan Maroko langsung menuju ke Pengadilan Agama (PA) dan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Ketua MA Kerajaan Maroko melihat fasilitas dan sistem pelayanan di PA Jakarta Pusat

Tiba sekitar pukul 14.00 WIB di PA Jakarta Pusat, rombongan disambut Dirjen Badilag Dr. Drs. Aco Nur S.H., M.H, ketua PA Jakarta Pusat Dr. Drs. H. Sirajuddin Sailellah, S.H., M.H.I. beserta jajarannya.

Mustafa berkesempatan melihat-lihat fasilitas dan sistem pelayanan di PA Jakarta Pusat. Mereka diajak untuk meninjau PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), SIPP ( Sistem Informasi Penelusuran Perkara ), sistem antrian layanan, pelayanan e-court, ruang sidang dan ruang mediasi

Mustafa tampak terkesan dan melihat langsung Aparatur PA Jakarta Pusat saat memberikan pelayanan kepada para pencari keadilan.

Dirjen Badilag dan ketua MA kerajaan Maroko saling bertukar cendera mata

Ketua MA Kerajaan Maroko juga sempat melakukan teleconference dengan beberapa Pengadilan Agama di Indonesia. Diakhir pertemuan Aco Nur dan Mustafa saling bertukar cendera mata.(ridwan / Abu J)